Ya... ya... ya.... sekian lama tak nulis, bukan bosen apalagi ngambek, uhhh jauh lah dari model kayak gitu. Lebih karena kurang pede, eh bisa kurang pede.. yach dah lama ngutak ngatik, kagak ada yang diketik apalagi tampilannya jadi lebih ciamik, nach itu bikin otak yang udah rada sedeng tambah mereng, terakhir jadi teunggeng. Hag siah!!!!
Halusnya sih lagi ikut prihatin karena ada desas desus, blog seorang teman di berangus.. ngusss.. weh, bener ato tidak.. Sio Tete Manise.. Wallahualam.
Sambungan Back To School jilid II yang tentu saja beda judul, kan judul dulu mah jadoel.. alias it's a history.
Ya.. beberapa waktu lalu datang ke Sekolah Keny..hehehe Sekolah?(iya terminologi Tamannya memang diganti sekolah).. tidak banyak yang dibicarakan, selain waktu yang dah berapa kali dijadwalkan tak sempat terlaksana, juga saat itu mungkin lebih ke preambul kalee.. eh berarti masih ada kedatangan berikut? Pasti!!! Hasilnya?? hehehehehe hihihi hahahaha, Masalah PERSEPSI. Jangan-jangan saya mengaku lebih pintar dari Montessori, weleh, Hapunten ah Ibu Montess.. (bagi yang belum tahu, beliau yang punya nama Maria Montessori adalah seorang dokter, pendidik, filsuf dan tentu saja wanita; yang dikenal dengan metode pendidikan buat anak-anak dan remaja); Bedul.. saya juga baru tahu ajarannya, karena Furi (ponakan yang lagi "magang" apa "megang" di Aceh) desakin supaya baca jurnal, buku en everything bout her. Waduh telat juga neh si akang.
Anyway, pokonya mah saya keukeuh 3 kali Pe-Er dalam seminggu adalah berlebihan, kalo kasarnya mah keterlaluan..(hehehe punten, jangan disebut ah).
Ah kenapa Pe-er? Karena eh karena.... Pertama, Pe-Er adalah Pekerjaan e-diRumah; Kedua, Pe-eRampasan hak maen anak; Ketiga, Penuh Erangan keluhan; Kempat, Pemberian Er Beban; dan Kelima, Pemuda Eraan(sunda=pemalu).. nach dari kepanjangannya yang dipaksakan ini saja sudah begitu sarat beban, apalagi Keny mesti ngerjain itu Pe-Er setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Saya mah gak mau masa depannya nanti seperti Bapaknya yang tidak pede nulis karena gagal ngutak-ngatik Blog Format.. Pa Hubungannya..?
Malem ini baru baca sebuah blog menarik tentang Tanah Aer tercinta ini.. pernah berpikir kah kita, bahwa ketidakmajuan bangsa ini sudah ditanamkan sejak kecil.. artinya Saya dan Cath sebagai orang tua ikut berperan, dan yang berikutnya adalah sistem pendidikan.. lalu dimana lingkungan? walah,, itu mah kan ngikut pola pikir semua orang dong. Intinya tonggak kemajuan bangsa ini mesti di tanam sejak dini, dengan cara apa? Apa penonjolan pendidikan akademis? no way, it's kind of nonsense. 
saya adalah yang mempercayai tidak ada hubungan antara hasil akademis dengan pencapaian seseorang dalam kehidupan.. Banyak sekali orang pintar di Negeri ini, bahkan termasuk pintar dalam pembelian gelar, weh itu bagian dari kepintaran.. iya setuju, dalam tatanan yang sempit itu bagian dari "kreatifitas" palsu alias seperti orisinil padahal nyata-nyata menipu. Lihat saja, mungkin hanya di negeri kita yang kalau semua nilai akademis dikumpulkan, udah bisa bayar utang kali.. Kenapa, kita fokus pada hal-hal yang ingin menjadi pencapaian dan standar yang juntrung-juntrungnya hanya buat prestige... dengan terpaksa mengorbankan hak mereka, (yang dilindungi undang-undang), untuk bermain. Saya main ke tetangga sebelah (maksutnya negeri tetangga), coba kita perhatikan, berapa banyak sopir taksi, resepsionis hotel, penjaga toko, yang dengan tulus tersenyum dan ramah membantu.. eh.. boro-boro kan, hehehe. Tjap tengkiu aja dipaksakan, semuanya berjalan lurus.. leumpeung alias gak ada sense nya.. Lihat pola pendidikannya, wow luar biasa, menciptakan robot-robot antik yang sulit tersenyum dan tak menikmati hidup.. Buat saya lebih baik Keny menikmati hidup untuk belajar dan berani hidup.. seperti ini misalnya:
Ini adalah penghargaan terhadap kehidupan, bukan hanya proses mencukurnya tapi ada banyak nilai yang bisa diberikan, misalnya ketuhanan yang bisa kita rasakan.. Kembali ke pembukaan tadi, kalau memang benar, mungkin saja, pemberangusan, penutupan atau apapun namanya muncul karena penyempitan pandangan, yang maksain berteori mah, ada tujuan pendidikan yang salah.. ugh. Mari kita belajar... semoga.taman yang paling indah, hanya taman kami
taman yang paling indah, hanya taman kami
tempat bermain, berteman banyak
itulah taman kami, taman kanak-kanak
Labels: Keny
