Thursday, June 14, 2007

KOPI


Sejuta Rasa Sejuta Mimpi
Penggila kopi bisa mencari produk kopi hingga ke pelosok-pelosok, itu buat hobbiest tapi tidak berlaku buat saya yang cuman meminum kopi pada saat perlu dan badan kurang semwiring..
Dalam terminologi Cath (istri saya) hanya ada dua term buat pengopi, 1 peminum kopi, 2 penikmat kopi.. euh dah lama juga mikirin darimana dia bisa nyimpulin term seperti itu. Mungkin kelamaan dicekokin kopi jaman dulu ato ngerasa dah sekaliber Dee yang mengkopikan kopi dalam buku terbarunya "Filosofi Kopi" yang pasti judul buku sama cerita kopi buatan starbucks jelas beda.
Kalo Starbucks itu adalah kopi instan yang paling banyak penggemar karena mungkin diantara semua kopi instan doi lah yang paling enak dan muantab dalam penyajian. soal rasa ah itu lain cerita.. yang pasti mau Starbuck atau itu Kopi Tiam hingga juragan Kopi Siborong-borong di Sumut sana bisa beda persepsi rasa tentang kopi. Buat tetanggaku yang hebat ngopinya, Kopi tjap Kapal Tanker adalah yang terbaik, eh itu tidak sebanding kalau temanku yang membandingkan Kopi Aroma van Bandung yang masih belum tergiling adalah the best ever he has. Intinya banyak aksi ngopi, tak serta merta kita jadi jago mengecap kopi. tokh sudah saya lakukan bertahun-tahun tetap saja belum bisa menentukan perbedaan kopi, paling banter bilang, kopi kental atau kopi plain, kopi manis atau kopi pahit, belum sampai pada tahapan acidity, kesegeran dst. tokh itupun cukup dan sah saja kalau mau bilang "hmmm... yang ini kopinya nikmat sekali.." meski tidak tahu alasannya, yang pasti seteguk kopi di warung pojok jalan mungkin lebih segar dari se mug kopi di Starbucks. tokh itu kembali ke masalah selera.. ada berbacam rasa kopi, itupun bisa addicted bagi orang yang mungkin hanya bisa merokok dengan minum kopi, atau membaca buku.. wueh mantab.. kembali ke selera tadi, mengambil istilah teman saya di Jalansutra kalau minum kopi adalah sentiman keintiman, artinya bukan sekedar kafein, kortisol dll yang bikin orang minum atau tidak minum kopi tapi apresiasi oranglah yang menentukan minum atau tidak minum (tresya, JS posted sat june 16). Mungkin benar, tokh buat saya kualitas tempat (bukan berarti tempat yang mewah, bagus, bersih dsb) yang menentukan rasa kopi, tapi merasa attach dengan tempat melalui kopi yang bikin kita betah minum kopi. Cara menghidangkan, siapa yang menghidangkan yang dalam terminologi starbuck mah disebut barista itu teh, cara memasak bahkan hingga teman minum kopi memberi sensasi dan rasa tersendiri. Buat banyak orang adalah mimpi bisa nongkrong di Starbuck hinggal lewat tengah malam, tapi buat sebagian orang adalah mimpi juga minum kopi dariteko yang di hidang ibu-ibu saat meronda hingga pagi hari.. Semua dan pada akhirnya bisa jadi lari ke jurusan kopi dalam teknik ekonomi... Aahhhh.
(di persembahkan buat Kopi Gesek, KM 20 tanjungpinang Bintan, yang pindah tempat)

Labels:

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Cik omean euy nulis teh

June 28, 2007 at 6:48 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Map IP Address
Powered byIP2Location.com